Cerita Dewasa, Cerita Porn, Cerita Porno, Cersex Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Mesum, Cerita Sex, Cerita Lesbian, Cerita birahi, Cerita Hot, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Ganas, Cerita Seksualitas, Cerita Bispacx Terbaru.
Cerita Sex Memek Sempit Costumer
Baca cerita seru lainnya Lubang Buaya Pramugari
Cerita ini merupakan cerita pengalamanku yang pernah kualami dengan bos management dancer , yang pernah aku pacari dan sangan ku sayangi.
Perkenalkan namaku Irwan , aku tinggal di kota kuno yang banyak seniman dan budayawannya. Usiaku Tiga puluh lima tahun, punya istri dan dua anak.
Aku buka usaha dibidang advertising. Kantorku memang sering kedatangan customer para seniman yang minta dibuatkan leaflet, poster, buku pameran dan sebagainya.
Dan biasanya semua customer dilayani sama sekretarisku, kecuali kawan atau customer setia, pasti aku langsung yang turun tangan.
Aku buka usaha dibidang advertising. Kantorku memang sering kedatangan customer para seniman yang minta dibuatkan leaflet, poster, buku pameran dan sebagainya.
Dan biasanya semua customer dilayani sama sekretarisku, kecuali kawan atau customer setia, pasti aku langsung yang turun tangan.
Di kantor, ruangan kerjaku bagian depan, jadi bisa tahu siapa saja tamu yang datang. Ruang sekretaris dan ruang kreatif ada di samping ruang kerjaku.
Siang itu, jumat, ada tamu cewek, dia ingin dibuatkan buku panduan untuk pementasan tari. Stafku langsung melayani dia dengan standar keakraban perusahaan advertising.
Siang itu, jumat, ada tamu cewek, dia ingin dibuatkan buku panduan untuk pementasan tari. Stafku langsung melayani dia dengan standar keakraban perusahaan advertising.
Lama bener mereka diskusi, aku denger-denger si customer lagi kebingungan dengan konsep bukunya.
Karena mungkin stafku dianggap kurang mampu, dia minta langsung ketemu sama aku.
Terus staf aku masuk ke ruanganku, dan beri tahu ada customer yang pengen ketemu. Ya udah aku keluar ke ruang tamu dan temuin dia.
Karena mungkin stafku dianggap kurang mampu, dia minta langsung ketemu sama aku.
Terus staf aku masuk ke ruanganku, dan beri tahu ada customer yang pengen ketemu. Ya udah aku keluar ke ruang tamu dan temuin dia.
Kita kenalan, namanya Yulandari, dia penari dan lagi mau garap pementasan tari di Jakarta.
Tubuhnya mungil, tingginya sekitar seratus enem puluh lima cm, sintal, wajah natural, putih, dadanya montok, bibirnya tipis sexy.
Dia udah nikah dan punya anak satu , suaminya juga seniman yang waktu itu dapat beasiswa kuliah di amerika.
Tubuhnya mungil, tingginya sekitar seratus enem puluh lima cm, sintal, wajah natural, putih, dadanya montok, bibirnya tipis sexy.
Dia udah nikah dan punya anak satu , suaminya juga seniman yang waktu itu dapat beasiswa kuliah di amerika.
Kemudian aku dan Yulandari terlibat obrolan yang akrab. Dan obrolan beralih dari soal buku panduan ke masalah pribadi.
Dia banyak cerita kehidupannya sebagai seniman tradisional, kuliah suaminya yang nggak selesai-selesai padahal limit yang diberikan kampus tempat suaminya mengajar sudah hampir habis.
Pas dia mau pamit pulang, dia minta nopeku, ya udah aku kasih. Aku juga minta no hp Yulandari.
Pas dia mau pamit pulang, dia minta nopeku, ya udah aku kasih. Aku juga minta no hp Yulandari.
Malam jam sepuluh, ada sms masuk ke hpku.
Ternyata Yulandari, dia bilang boleh menelepon aku ngga. Standar di kantor, kalo ada customer mau kontak, maka kita yang harus menelponnya, dan waktu itu aku lagi ngga ada kerjaan, langsung aja aku telepon dia.
Ternyata Yulandari, dia bilang boleh menelepon aku ngga. Standar di kantor, kalo ada customer mau kontak, maka kita yang harus menelponnya, dan waktu itu aku lagi ngga ada kerjaan, langsung aja aku telepon dia.
Di telepon dia bilang setuju sama konsep yang aku tawarkan, terus besok siang mau ke kantor, dan dia pesan ga mau kalo ditangani ama stafku, maunya langsung ama bos.
Aku bilang kalo sabtu kantor tutup. Tapi dia maksa besok mau ke kantor. Karena dia maksa, ya udah aku setujuin aja. Customer adalah raja, apapun kemauannya kita ikutin.
Aku bilang kalo sabtu kantor tutup. Tapi dia maksa besok mau ke kantor. Karena dia maksa, ya udah aku setujuin aja. Customer adalah raja, apapun kemauannya kita ikutin.
Berita Sex Memek Sempit Costumer
Baca cerita seru lainnya Lubang Buaya Pramugari
Besok siangnya sesuai janji aku ke kantor, di kantor cuma ada OB, tapi dia sudah ada janji mau tengok saudaranya yang sakit, pulang malam katanya, jadi kunci aku suruh tinggal.
Ga berapa lama Yulandari datang, dengan baju warna putih tulang yang serasi ama kulitnya, dan kancing bagian atasnya terlepas, jadi bisa keliatan tuh bagian bawah lehernya yang putih.
Ga berapa lama Yulandari datang, dengan baju warna putih tulang yang serasi ama kulitnya, dan kancing bagian atasnya terlepas, jadi bisa keliatan tuh bagian bawah lehernya yang putih.
Ia pake rok jeans ketat, jadi aku bisa tau pantatnya yang montok, maklum penari.
Karena mau bahas masalah kerjaan ane suruh dia masuk ke ruang kerjaku.
Pintu depan udah aku kunci. Kita duduk di sofa bersebelahan, sampai bisa aku cium bau parfumnya yang buat aku ga bisa konsen.
Dia serahin foto-foto yang perlu diekspose, sambil kasih penjelasan dikit-dikit. Setelah semua penjelasan selesai, obrolan beralih ke masalah pribadi.
Aku tanya sudah berapa lama suaminya di amrik, dia bilang sudah dua tahun, tapi tahun lalu suaminya sempat pulang 1 bulan.
Pintu depan udah aku kunci. Kita duduk di sofa bersebelahan, sampai bisa aku cium bau parfumnya yang buat aku ga bisa konsen.
Dia serahin foto-foto yang perlu diekspose, sambil kasih penjelasan dikit-dikit. Setelah semua penjelasan selesai, obrolan beralih ke masalah pribadi.
Aku tanya sudah berapa lama suaminya di amrik, dia bilang sudah dua tahun, tapi tahun lalu suaminya sempat pulang 1 bulan.
“Jadi udah satu tahun dong ngga pernah disentuh ama suami?” tanyaku pengin tahu.
“Begitulah,” jawab Yulandari pendek.
“Aku heran, padahal baru kemarin kita ketemu, tapi kok kesannya udah akrab banget seperti kawan lama ya?” tanya dia.
“Itu karena mbak Yulandari pandai mencairkan suasana,” jawabku memujinya.
“Apa setiap customer kamu perlakukan seperti aku?” selidik Yulandari.
Aku jawab, kalo aku jarang nemuin customer secara langsung, biasanya mereka ditemui sekretaris.
Kalopun customer lama atau kawan, biasanya mereka juga tidak datang ke kantor hari sabtu. “jadi mbak Yulandari ini customer spesial,” kataku.
Kalopun customer lama atau kawan, biasanya mereka juga tidak datang ke kantor hari sabtu. “jadi mbak Yulandari ini customer spesial,” kataku.
Dia tampak senang dengan jawabanku. Terus dia cerita sehabis ketemu aku kemarin, dia seperti menemukan seseorang yang terpercaya buat curhat. Sejak semalam ia kebayang-bayang aku.
“Padahal mas Irwan ini secara fisik bukan cowok yang ideal, tubuh kurus, wajah sih biasa aja, tapi kenapa kok aku ga bisa melupakan mas Irwan.
Apa aku kamu sihir?” tanyanya bercanda.
Apa aku kamu sihir?” tanyanya bercanda.
“He he he iya, aku emang penyihir. Karena aku kemarin kagum banget sama mbak Yulandari, cantik, putih, bahenol, penari, entah kenapa kok aku juga sejak kemarin mikirin mbak Yulandari terus.” Kataku.
“Ah gombal,” katanya.
Terus aku tanya bagaimana dengan suaminya.
Dia agak sungkan menjawabnya.
Tapi akhirnya dia cerita juga. Dia menikah sama mas Anton karena terpaksa, bukan karena cinta. Sampai di malam pernikahan mereka, Yulandari merasa sangat tersiksa ketika keperawannya direnggut oleh suaminya.
Dia agak sungkan menjawabnya.
Tapi akhirnya dia cerita juga. Dia menikah sama mas Anton karena terpaksa, bukan karena cinta. Sampai di malam pernikahan mereka, Yulandari merasa sangat tersiksa ketika keperawannya direnggut oleh suaminya.
“Saya tidak merasakan kenikmatan, justru saya sangat sakit, perih, tersiksa dan terhina. Setelah suami orgasme, dia langsung tertidur, membiarkan saya tersiksa sendirian.”
Yulandari juga mengaku sampai sekarang dia belum pernah merasakan nikmatnya bercinta sama suami, meskipun mereka sudah dikaruniai satu orang anak.
Dia mengaku melakukan hubungan suami istri hanya sekedar menjalankan kewajiban.
Dia mengaku melakukan hubungan suami istri hanya sekedar menjalankan kewajiban.
Karena penasaran dengan ceritanya aku tanya,
“Emang mbak Yulandari, sebagai perempuan apa tidak pengen merasakan kenikmatan sex?
”Aku tanya begitu, ternyata reaksinya luar biasa, dia menatap wajahku, matanya berbinar-binar, dan terus dia megang tanganku.
Waduh, mimpi apa aku semalam? Refleks aku sambut tangan dia, aku belai lembut, terus dia deketin wajahnya ke aku.
Oughh bau parfum dan bibirnya yang basah buat aku ga tahan, langsung aja kusambut bibir itu, kucium lembut bibirnya, aku sapu bibirnya dengan ujung lidahku.
Yulandari makin memajukan badannya sampai mepet ke badanku. Terus refleks kita berdiri masih dengan ciuman.
Lidahku masuk ke mulut dia dan disedot lembut, terus ganti lidah dia yang masuk ke mulutku.
Yulandari makin memajukan badannya sampai mepet ke badanku. Terus refleks kita berdiri masih dengan ciuman.
Lidahku masuk ke mulut dia dan disedot lembut, terus ganti lidah dia yang masuk ke mulutku.
Aku memang sering terobsesi bercinta dengan penari.
Apalagi aku tipe cowok yang tidak suka bercinta terburu-buru, aku lebih suka bercinta dengan kelembutan dan gerakan yang erotis.
Pikiranku langsung bekerja, sekarang waktunya mewujudkan impianku.
Apalagi aku tipe cowok yang tidak suka bercinta terburu-buru, aku lebih suka bercinta dengan kelembutan dan gerakan yang erotis.
Pikiranku langsung bekerja, sekarang waktunya mewujudkan impianku.
Tangan kami sudah tidak lagi berpegangan, sedang bibir kami masih lengket berpagutan.
Tanganku mulai mengelus rambutnya, terus turun ke leher, membelai punggungnya, dan akhirnya mendarat di pantatnya yang bahenol aku belai pelan-pelan, sambil sesekali meremas-remas dua bongkahan pantatnya.
Tanganku mulai mengelus rambutnya, terus turun ke leher, membelai punggungnya, dan akhirnya mendarat di pantatnya yang bahenol aku belai pelan-pelan, sambil sesekali meremas-remas dua bongkahan pantatnya.
Tangan Yulandari juga ga mau kalah, dia pegang kepalaku, jambak pelan-pelan rambutku, terus menggerayangi pantatku.
Tubuhku sih biasa ajah, kurus, tapi konti ku lumayan gedhe.
Gerakan tangan dia makin liar, dia mulai melepas bajuku, terus melepas resleting celanaku sampai melorot dan meninggalkan celana dalam dengan konti yang tegang.
Aku langsung berreaksi, kulepas kancing baju dia satu persatu, dan kulepas bajunya, lalu kulepas rok jeansnya, dan tali ikatan branya, lalu kulepas pula celana dalamnya.
Dia sudah telanjang bulat aku betul-betul takjub melihat bentuk tubuhnya, bokongnya montok banget membuat aku jadi gemes, toketnya gedhe 34b dan kenceng, pentilnya udah mengeras, dan bulu-bulu jembutnya tertata rapi.
Dia sudah telanjang bulat aku betul-betul takjub melihat bentuk tubuhnya, bokongnya montok banget membuat aku jadi gemes, toketnya gedhe 34b dan kenceng, pentilnya udah mengeras, dan bulu-bulu jembutnya tertata rapi.
Dia melepas celana dalamku dan terkuaklah batang kemaluanku yang sudah ngaceng penuh.
Kita masih tetap ciuman dengan lembut dan berirama.
Hanya tangan kita yang semakin liar bergerilya.
Dia pegang lembut kontiku, oughhhh enak banget. sedang tanganku menari di atas bongkahan pantat dan dua bukit kembarnya.
Kita masih tetap ciuman dengan lembut dan berirama.
Hanya tangan kita yang semakin liar bergerilya.
Dia pegang lembut kontiku, oughhhh enak banget. sedang tanganku menari di atas bongkahan pantat dan dua bukit kembarnya.
Setelah itu aku putar tubuh Yulandari, posisinya sekarang dia membelakangiku, kuselipkan kontolku yang sudah tegang itu ke belahan pantatnya, bibirku menjelajahi inci demi inci belakang telinganya terus turun ke leher, dan tanganku memilin pentilnya.
Yulandari cuma bisa mendesah, dia berusaha menoleh ke aarahku, mau menciumku, tapi sengaja tak kuberikan. Dia cuma bisa mendesah keenakan,“ouh shitt”
Yulandari cuma bisa mendesah, dia berusaha menoleh ke aarahku, mau menciumku, tapi sengaja tak kuberikan. Dia cuma bisa mendesah keenakan,“ouh shitt”
Bibirku terus menjelajah, sampai ke punggung, kucium dan jilat itu punggung.
Tanganku yang satu meremas-remas toketnya, sedang yang satunya lagi berpindah ke selangkangannya. Jariku mengelus-elus lembut mekinya yang sudah mulai basah.
Kugesek-gesek memeknya pelan-pelan, aku tidak ingin memasukkan jariku ke mekinya, karena biasanya perempuan ga suka jari tangan masuk ke mekinya.
Terus aku mainin clitnya dengan jari-jariku.
Tanganku yang satu meremas-remas toketnya, sedang yang satunya lagi berpindah ke selangkangannya. Jariku mengelus-elus lembut mekinya yang sudah mulai basah.
Kugesek-gesek memeknya pelan-pelan, aku tidak ingin memasukkan jariku ke mekinya, karena biasanya perempuan ga suka jari tangan masuk ke mekinya.
Terus aku mainin clitnya dengan jari-jariku.
Mendapat perlakuan seperti itu, Yulandari cuma bisa mendesah dan menggerak-gerakkan pinggulnya, yang otomatis membuat konti anak kegesek-gesek bongkahan pantatnya yang sudah basah oleh keringat. Desahan Yulandari semakin keras,
“terusin say enak.”
Dan gerakannya betul-betul erotis, seperti penari sedang menari di atas panggung.
Dan aku ikutin gerakannya itu. Dan rupanya Yulandari sadar kalau aku ingin dia menari telanjang sambil tubuh kita tetap menyatu rapat.
Tubuhnya semakin ia rapatkan ke tubuhku, dan dia mulai melakukan gerakan tari, tarian erotis yang semakin mengundang birahi.
Semakin cepat gerak tariannya, semakin cepat pula jari-jariku menggesek meki dan memijat-mijat clitnya.
Dan aku ikutin gerakannya itu. Dan rupanya Yulandari sadar kalau aku ingin dia menari telanjang sambil tubuh kita tetap menyatu rapat.
Tubuhnya semakin ia rapatkan ke tubuhku, dan dia mulai melakukan gerakan tari, tarian erotis yang semakin mengundang birahi.
Semakin cepat gerak tariannya, semakin cepat pula jari-jariku menggesek meki dan memijat-mijat clitnya.
Yulandari semakin liar menari, dan desahannya semakin sering terdengar,
“ughh, ough puasin aku say…iya terus hhh” racaunya.
Sepuluh menit kita menari birahi, dan bibirku tetap menciumi punggung atau lehernya, kontiku merasakan nikmat berada di bongkahan pantatnya yang basah, tanganku yang satu berpindah-pindah dari satu toket ke toket yang lain, dan tangan yang satu membelai mekinya.
Sedang tangan Yulandari dilingkarkan ke belakang, di punggungku.
Sedang tangan Yulandari dilingkarkan ke belakang, di punggungku.
Gerakan Yulandari tambah liar, sampai konti ane sering lepas dari bongkahan pantatnya. Dari mulutnya terus meracau dan mendesis… akhhhhhhhhh.
Dan tiba-tiba aja dia mengangkat pahanya tinggi-tinggi kakinya ditekuk dan telapak kakinya tepat di dengkulku. Tubuhnya condong ke depan, badannya mengejang….
“Say aku gag tahan terusin” belum selesai dia bicara tubuhnya tiba-tiba mengejang, dan tanganku merasakan leleran cairan kenikmatan dari vaginanya.
“ougggggghh Goddddd enakkkk bangetsss” rupanya dia sudah 0 pertama.
Abis itu dia lemas, dengan tetap membelakangiku, kupeluk tubuhnya, kedua tanganku memegang toketnya.
“Kamu pintar banget muasin perempuan sayang……” katanya.
Setelah itu aku dudukkan dia di sofa kembali. Kepalanya disandarkan ke bahu ane
.
“Kamu hebat, aku nggak pernah merasakan bercinta dengan lembut dan berirama seperti ini,” pujinya.
Kami bicara-bicara sebentar, tanganku yang satu tetap memegang toketnya, sedang yang lain membelai pahanya yang putih mulus. Tangan Yulandari membelai lembut kontiku
“Kontol kamu gede banget sayang, memekku belom pernah dimasukin kontol segede punya mu…” katanya.
“Mau coba dimasukin?” tanyaku… Yulandari ga menjawab, cuma kocokan tangannya dikontolku semakin cepat.
Terus dia bangun dan mendekatkan wajahnya ke wajahku, bibirnya mencium lembut bibirku, terus turun ke bawah, menjilati pentilku yang kecil.
Mendapat serangan mendadak gitu aku cuma bisa merem-melek keenakan.
Bibir Yulandari terus menyusur ke bawah, ke perut, dan terus sampai ke konti.
Mendapat serangan mendadak gitu aku cuma bisa merem-melek keenakan.
Bibir Yulandari terus menyusur ke bawah, ke perut, dan terus sampai ke konti.
Dia ciumi lembut kontolku, ia jilat-jilat lobang kontolku, dan jilatannya turun ke batang, pelan dan lembut sekali. Ane dibuat kelenjotan.
Kemudian mulutnya mainin buah pelerku dan tangannya mengocok lembut kontolku.
Buah pelerku dimasukin ke mulut, disedot, dikeluarkan secara bergantian.
Kemudian mulutnya mainin buah pelerku dan tangannya mengocok lembut kontolku.
Buah pelerku dimasukin ke mulut, disedot, dikeluarkan secara bergantian.
Terus mulutnya naik ke atas, menjilat-jilat kepala konti, terus konti ku dimasukin ke mulutnya pelan-pelan… dan tangannya meremas-remas buah pelerku.
Aku cuma bisa mendesis shhhhhh akhhhhhhhh.
Aku cuma bisa mendesis shhhhhh akhhhhhhhh.
Tanganku mulai lagi memainkan toketnya.
Yulandari semakin bernafsu kulum kontiku waktu teteknya aku pijat-pijat. Kontol ku seperti kena strum, tapi strum enakkkk. Karena sudah ga tahan, kubimbing dia untuk bangkit, terus aku dudukin di sofa.
Yulandari semakin bernafsu kulum kontiku waktu teteknya aku pijat-pijat. Kontol ku seperti kena strum, tapi strum enakkkk. Karena sudah ga tahan, kubimbing dia untuk bangkit, terus aku dudukin di sofa.
Pahanya aku buka lebar-lebar, dan tampaklah mekinya yang kemerahan dan basah.
Aku jilati mekinya dari ujung bawah, terus naik sampai clitorisnya, aku isep-isep, Yulandari cuma bisa mendesah dan menggelinjang. Mekinya makin basah, bercampur dengan air liurku…
Aku jilati mekinya dari ujung bawah, terus naik sampai clitorisnya, aku isep-isep, Yulandari cuma bisa mendesah dan menggelinjang. Mekinya makin basah, bercampur dengan air liurku…
“akh say aku gag kuatt, masukin sayyyyaaaangggg, puasin aku” pintanya.
Aku sendiri udah ga nahan liat mekinya dan denger desahannya.
Langsung aja aku berdiri dan arahkan kontolku ke mekinya.
Aku gosok-gosokin kepala konti ke clitnya beberapa kali, terus baru aku masukin pelan-pelan…. gileee sempit banget meki dia.
Langsung aja aku berdiri dan arahkan kontolku ke mekinya.
Aku gosok-gosokin kepala konti ke clitnya beberapa kali, terus baru aku masukin pelan-pelan…. gileee sempit banget meki dia.
“sayyyyyy kontol kamu gede bangetttt, pelan-pelan masukinnya sayyyang…..” katanya.
Aku masukin kontol aku pelan-pelan, kocok maju mundur, baru setengah kontiku yang masuk.
Biar dia ga teriak kesakitan waktu kontiku masuk ke mekinya, aku sedot tuh putingnya yang merah kecoklatan.
Sambil pinggulku maju mundur berusaha menerobos kontinya yang sempit.
Biar dia ga teriak kesakitan waktu kontiku masuk ke mekinya, aku sedot tuh putingnya yang merah kecoklatan.
Sambil pinggulku maju mundur berusaha menerobos kontinya yang sempit.
“Akhhhhh ya terussss masukin pelan-pelan sayang,” katanya dengan tatapan mata yang sayu.
Tangannya memegang pantatku. Sedang toketnya masih kusedot-sedot.
Gerakan pinggulku kubuat berirama, kadang cepat kadang lambat, sesekali maju mundur, sesekali berputar.
Yulandari sepertinya mampu mengimbangi permainanku.
Dia goyangkan pinggulnya mengikuti irama sodokan kontolku di memeknya.
Gerakan pinggulku kubuat berirama, kadang cepat kadang lambat, sesekali maju mundur, sesekali berputar.
Yulandari sepertinya mampu mengimbangi permainanku.
Dia goyangkan pinggulnya mengikuti irama sodokan kontolku di memeknya.
Setelah 10 menit kontolku menari dimemek Yulan,aku merasakan desakan lahar mani di kontolku.
“Sayang, aku mau keluar”
“Sama sayyaaaanggg, aku juuuuuggga. Kita keluuuuuurarrrr bareng-barengg.”
Aku tekan kuat-kuat kontolku ke dalam memeknya, dan Yulandari mengejangkan vaginanya hingga terasa kontolku diperas-peras.
Tidak lama kemudian crot crot crot pejuhku membanjiri vagina Yulandari.
Dan bersamaan dengan itu, Yulandari juga menegang pinggulnya terangkat ke atas, tangannya menekan pantatku kuat-kuat. Rupanya dia juga mengalami orgasme.
Tidak lama kemudian crot crot crot pejuhku membanjiri vagina Yulandari.
Dan bersamaan dengan itu, Yulandari juga menegang pinggulnya terangkat ke atas, tangannya menekan pantatku kuat-kuat. Rupanya dia juga mengalami orgasme.
Kubiarkan kontolku tetap didalam memeknya beberapa waktu, sambil bibir kami saling berpagut.
“Terima kasih sayang, kamu sudah memuaskan aku. Aku belom pernah ngentot seenak ini,” katanya.
“Sayang kita baru sekarang ketemu, coba kalau beberapa tahun lalu, pasti aku mau menikah denganmu Yulandari,”
kataku. Kami berpelukan erat, saling merasakan detak jantung yang merasakan kedamaian dan keindahan.
Setengah jam kami berpelukan di sofa, kemudian dia bangun dan menuju kamar mandi di ruang kerjaku, bersih-bersih.
Setelah selesai dia berpamitan pulang, sebelum dia pulang kami sempat berciuman lagi.
Setelah selesai dia berpamitan pulang, sebelum dia pulang kami sempat berciuman lagi.
Setelah hari itu, kami sering bertemu dan bercinta lagi di beberapa tempat lokasi berbeda pula.
cerita dewasa kumpulan cerita sex blowjob handjob cerita sex dewasa cerita seks dewasa, tante girang daun muda pemerkosaan cerita seks artis cerita sex artis cerita porno artis cerita hot artis cerita sex cerita selingkuhan cerita kenikmatan cerita bokep cerita ngentot cerita hot bacaan seks cerita Kumpulan Cerita Seks onani dan Masturbasi cerita seks tante blog cerita seks seks sedarah seks cerita 17 tahun cerita bokep cerita biru